Pelayan bagi Rakyat atau Penjahat
Pemilu 2019 telah usai, namun sejumlah catatan kelam menodai pesta demokrasi negeri kita Indonesia. jatuhnya ratusan korban baik dari petugas maupun pengawas menjadi wajah buruk proses pelaksaan pemilu kali ini. Belum lagi pertunjukan beberapa elit politik yang penuh dengan kebusukan, kecurangan dibungkus manis demi meraih kepentingan , ketidakjujuran disembunyikan dengan mencari pembenaran atas segala tindakan, menorehkan luka dan kekecewaan pada rakyat yang menginginkan tegaknya keadilan.
Terlepas dari semua itu, tentu saja persatuan dan keutuhan Negara ini menjadi hal utama yang harus dijaga. Perbedaan yang ada harusnya menguatkan, bukan menjadi sebab perpecahan. Dan tentunya pelanggaran terhadap norma-norma yang telah digariskan juga tidak bisa untuk dibenarkan. Kita sebagai warga Negara harus sadar bahwa kejujuran adalah kunci dari kepercayaan, sedangkan kebohongan adalah sumber dari kejahatan dan pengkhianatan.
Pemegang kekuasaan yang terpilih memikul beban berat untuk menyatukan kembali rakyat yang terbelah seakan menjadi dua sisi yang berbeda. Berat bukan berarti tidak mungkin, tetapi hal tersebut tidak cukup hanya dengan untaian kata, tidak bisa juga hanya dengan tatap muka anatara dua kubu untuk berdamai semata. Rakyat yang terluka dan kecewa membutuhkan sentuhan lembut dengan aksi nyata.
Menikmati kemakmuran merupakan hak seluruh bangsa Indonesia. Olehkarenanya pemerintah harus mampu menjalankan fungsi pelayanan yang dapat menghadirkan kenyamanan, mengedepankan kesetaraan dan keadilan.
Pemerintah juga harus mampu menjalankan fungsi pengaturan untuk membuat peraturan perundang-undangan yang mengatur hubungan manusia di dalam masyarakat agar kehidupan berjalan harmonis, dinamis dan rakyat merasakan ketenangan atas kepastian hukum yang mengayomi.
disamping itu pemerintah juga harus mampu menjalankan fungsinya sebagai pemacu pembangunan, baik di pusat maupun di daerah-daerah. Pembangunan yang dimaksudkan bukan hanya pembangunan infrastruktur, tetapi yang tidak kalah penting adalah pembangunan mental spiritual bagi warga Negara Indonesia.
Jika hal tersebut terlaksana, kemudian rakyat merasakan nilai positif dari apa yang diusahakan, maka sedikit demi sedikit akan tubuh kembali kepercayaan rakyat pada pemerintahan. Kepercayaan yang terus tumbuh pada akhirnya akan menghantarkan pada keutuhan dan kesejahteran dalam kehidupan berbangsa dan beragama di tanah air kita Indonesia.
Akan tetapi jika pemerintah tidak menjalankan fungsinya, kebijakan dan peraturan yang dibuat jauh dari harapan, ketidakadilan menjadi hal yang dipertontonkan, kekayaan Negara yang harusnya menjadi hak rakyat menjadi barang yang tergadaikan, kekuasaan hanya sebatas dijadikan alat untuk mendulang keuntungan sebuah golongan, maka hal tersebut merupakan sebuah pengkhianantan yang akan menambah goresan luka dan kekecewaan. sekuat apapun pemerintah berupaya untuk bertahan, pada akhirnya takkan mampu membendung perlawanan rakyat yang menuntut keadilan.
Olehkarenanya pemerintah harus memastikan kekuasaan belabuh sesuai dengan yang telah digaris dan diamanahkan. Jangan sampai fungsi pemerintah sebagai pelayan bagi rakyat menjelma sebagai pelayan untuk penjahat.
ditulis oleh : Rahiman Albanjari
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini